Teknologi | Robotics

Apa itu Sebenarnya Robot? Apakah akan Menggantikan Manusia?

Fathin Difa / Amelinda Pandu 9 Okt 2022. 4 min.

Pekerjaan sehari-hari dalam rumah tangga, seperti merapikan barang, menyapu lantai, dan lainnya membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Sekarang sudah tersedia robot yang dapat membantu kita dalam membersihkan lantai secara otomatis sehingga kita hanya tinggal melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya seperti merapikan barang dan sebagainya. Namun, bagaimana dengan pekerjaan lainnya khususnya pekerjaan profesional? Apakah posisi manusia dalam pekerjaan profesional dapat digantikan juga oleh robot?

Sebagian Pekerjaan Manusia Sudah Tergantikan oleh Robot

Perkembangan teknologi sekarang ini menunjukkan bahwa pekerjaan manusia bukan hanya bisa digantikan oleh robot, namun sekarang ini memang manusia sudah bekerja berdampingan dengan robot. Disadari atau tidak, pada saat kita ingin mengirimkan keluhan pada sebuah aplikasi dengan menghubungi customer service pada perusahaan teknologi atau digital, besar kemungkinannya yang menjawab keluhan kita bukanlah manusia lagi, melainkan robot atau yang kita kenal sebagai chat bot. Artinya, sebenarnya robot sudah ada diantara kita. 

Maka kemudian pertanyaan yang relevan adalah seberapa cepat akselerasi robot menggantikan pekerjaan manusia? Menurut World Economics Forum (2020), semasa pandemi proses akselerasi digital terjadi secara signifikan di berbagai perusahaan yang mana salah satu digitalisasi yang paling besar dilakukan oleh perusahaan adalah proses memindahkan pekerjaan yang repetitif dan manual pada robot. [1]

McKinsey Global Institute Analysis (2020) menunjukkan bahwa 50 persen pekerjaan manusia saat ini bisa diautomasi menggunakan teknologi yang ada saat ini. Masih dalam data yang sama, pada 2030 diproyeksikan 15 persen pekerjaan akan digantikan oleh robot. Bahkan jika skenario adaptasi digital yang terjadi lebih cepat maka pada 2030 diproyeksikan sebanyak 30 persen pekerjaan akan digantikan oleh robot. [2] 

Robot juga Menciptakan Pekerjaan Baru yang Lebih Banyak

Setelah penjelasan di atas, apakah Anda merasa panik karena takut kehilangan pekerjaan Anda? Apakah robot benar-benar akan menggantikan manusia? Artikel ini akan menjelaskan alasan mengapa Anda tidak perlu panik dengan kondisi ini. Walaupun memang benar bahwa robot akan menggantikan sebagian pekerjaan manusia, namun yang menarik adalah sejarah menunjukkan bahwa dengan hadir nya teknologi baru maka pekerjaan baru akan tercipta pula. Bahkan umumnya jumlah pekerjaan baru yang tercipta tersebut melampaui pekerjaan yang diambil alih oleh teknologi.

Dahulu ketika teknologi komputer pertama kali berkembang masif, orang-orang juga panik kehilangan pekerjaannya yang akan diambil alih oleh komputer. Namun, seperti yang kita ketahui bahwa dengan munculnya komputer ternyata dapat memunculkan pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada bahkan tidak terbayangkan.

Hal yang serupa akan terjadi pula pada perkembangan masif nya teknologi robot ini. Robot memang pada nanti nya akan menggantikan banyak pekerjaan manusia, namun di saat yang bersamaan robot juga dapat membuka peluang lebih banyak pekerjaan baru yang sekarang bahkan belum bisa kita bayangkan.

McKinsey Global Institute Analysis (2020) melaporkan 50 persen pekerjaan manusia saat ini bisa diautomasi menggunakan teknologi dan pada 2030 diproyeksikan 15 persen pekerjaan akan digantikan oleh robot. Namun demikian, permintaan atas pekerjaan di tahun 2030 diproyeksikan akan meningkat sebesar 21-333 persen.

Jika kita melihat kembali kepada data McKinsey Global Institute Analysis (2020), permintaan atas pekerjaan di tahun 2030 diproyeksikan akan meningkat drastis dengan prediksi terendahnya saja permintaan pekerjaan akan meningkat sebanyak 21 persen sedangkan pada prediksi tertinggi nya mencapai 33 persen.

Bagaimana Kita Harus Merespon?

Perkembangan teknologi dan peradaban yang terus bergerak maju ini tidak bisa kita hentikan sehingga kita harus belajar untuk bisa bekerja bersama dengan teknologi. Selain itu, kita juga harus meningkatkan kapabilitas kita sehingga kita bisa melakukan dan mengungguli apa yang tidak bisa robot lakukan. Kapabilitas tersebut yang membuat kita tetap memiliki nilai yang besar di pasar tenaga kerja sehingga bisa tetap relevan dalam perkembangan teknologi ini.

Maka skill apa saja yang diprediksi akan dibutuhkan di masa yang akan datang? Bahkan untuk saat ini beberapa skill ini sudah cukup dibutuhkan dan semakin lama akan semakin meningkat kebutuhannya. Berikut menurut World Economic Forum (2020) dalam Future of Jobs Report menunjukkan 15 skill utama yang dibutuhkan di tahun 2025: [3]

  1. Analytical thinking and innovation
  2. Active learning and learning strategies
  3. Complex problem-solving
  4. Critical thinking and analysis
  5. Creativity, originality and initiative
  6. Leadership and social influence
  7. Technology use, monitoring and control
  8. Technology design and programming
  9. Resilience, stress tolerance and flexibility
  10. Reasoning, problem-solving and ideation
  11. Emotional intelligence
  12. Troubleshooting and user experience
  13. Service orientation
  14. Systems analysis and evaluation
  15. Persuasion and negotiation 

Berdasarkan paparan di atas kita bisa mengukur diri kita sendiri, kemampuan mana yang sudah kita miliki dan perlu kita kembangkan. Jika kemampuan kita masih belum ada pada list di atas maka bisa dijadikan peringatan bagi kita untuk meningkatkan diri sesuai kemampuan yang relevan dengan pekerjaan kita.

Kesimpulannya apakah teknologi robot ini baik atau buruk? Jika ternyata teknologi robot ini dapat menggantikan pekerjaan manusia yang berbahaya, repetitif, dan manual sehingga membuat manusia memiliki waktu dan tenaga lebih pada pekerjaan lain yang value nya lebih tinggi maka teknologi robot ini menjadi baik untuk kita. Bayangkan, seberapa banyak waktu yang dapat dipangkas dalam berbagai proses bekerja dengan adanya robot.

Dengan sisa waktu tersebut bisa dibayangkan seberapa banyak pekerjaan lain yang dapat kita lakukan sehingga memiliki dampak yang lebih besar. Namun, robot juga bisa mendatangkan petaka terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Oleh karena itu, hal tersebut dapat dimitigasi dengan mempersiapkan generasi atau angkatan kerja yang cakap digital sehingga bisa memiliki skill yang relevan dengan kebutuhan skill-skill baru yang akan muncul.

Referensi

[1] World Economic Forum. (2018). Machines Will Do More Tasks Than Humans by 2025 but Robot Revolution Will Still Create 58 Million Net New Jobs in Next Five Years. weforum.org. https://www.weforum.org/press/2018/09/machines-will-do-more-tasks-than-humans-by-2025-but-robot-revolution-will-still-create-58-million-net-new-jobs-in-next-five-years/

[2] McKinsey Company. (2017). Jobs lost, jobs gained: What the future of work will mean for jobs, skills, and wages. mckinsey.com. https://www.mckinsey.com/featured-insights/future-of-work/jobs-lost-jobs-gained-what-the-future-of-work-will-mean-for-jobs-skills-and-wages\

[3] Muchskills. (2022). These are the skills employers are looking for now right up till 2025. muchskills.com. https://www.muchskills.com/blog/skills-employers-looking-for-till-2025 

Robotik

Bagikan artikel ini:

← Kembali ke semua artikel

Artikel Terbaru