Di setiap pekerjaan yang diminta pekerjaan oleh atasan, kerap kali kita diminta laporan hasil yang nantinya perlu dikomunikasikan kepada atasan. Jika kita kembali ke beberapa dekade ke belakang, banyak diantara para pekerja memberikan laporannya dengan kertas yang ditumpuk di meja atasannya. Sekarang dengan adanya internet memungkinkan hasil laporan yang kita tulis di komputer kita dikirimkan ke komputer atasan kita. Segala perangkat yang saling berkomunikasi melalui internet ini yang dinamakan sebagai Internet of Things (IoT).
Pengertian dan Unsur Internet of Things
Teknologi yang memungkinkan satu objek untuk mampu berkirim data lewat koneksi tanpa bantuan manusia. Jika menilik sejarahnya, istilah IoT pertama kali disebut ahli teknologi asal Inggris Kevin Ashton, yang mana dia deskripsikan teknologi ini sebagai “mata” dan “telinga” dari komputer.[1]
Menariknya, jauh sebelum istilah IoT dicetuskan Kevin, ahli teknologi lulusan Massachusetts Institute of Technology John Romkey telah menciptakan perangkat pintar IoT pertama di dunia pada 1990. Perangkat IoT tersebut adalah alat pemanggang roti yang dikendalikan lewat komputer milik Romkey.
Secara teknis, IoT terdiri dari beberapa unsur yang membentuk teknologi agar dapat bekerja secara maksimal. Pertama adalah Sensor yang mampu mengubah perangkat IoT tepatnya pada segi jaringan dari yang sistemnya pasif berubah menjadi aktif dan terintegrasi dengan lingkungan sekitar.
Kedua adalah Aritificial Interlligence (AI) yang menjadi salah satu komponen penting dalam “menghidupkan” IoT agar terciptanya jaringan yang lebih efisien. Dengan AI, perangkat bisa berkomunikasi secara pintar. Lebih dari itu, perangkat IoT yang dibekali AI akan bisa melakukan kemampuan analisis yang lebih kompleks, seperti koleksi data, mengatur jaringan, bahkan mengembangkan algoritma. Dengan demikian, kehadiran AI pada perangkat IoT juga memungkinkan mereka dapat melakukan aktivitas sendiri tanpa harus menerima instruksi dari pengguna.
Ketiga adalah Internet yang menjadi komponen pendukung sistem IoT untuk bisa berkomunikasi secara lancar. Konektivitas yang diperlukan sejatinya harus berjalan stabil, tetapi tidak perlu hadir dalam load ukuran besar.