Teknologi | AR/VR

Pemanfaatan VR non-gaming di Indonesia

Fathin Difa / Amelinda Pandu 13 Okt 2022. 4 min.

Indonesia memiliki salah satu pasar AR dan VR yang paling potensial di kawasan Asia Pasifik. Menurut Indonesia VR/AR Association (INVRA), potensi pasar AR/VR di Indonesia dapat mencapai US$500 juta sampai US$2 miliar pada 2025 [1]. Tidak hanya itu, riset Ericsson menunjukkan bahwa 19% responden yang menggunakan ponsel 5G di Indonesia pada tahun 2021 tertarik mencoba layanan VR dan AR [2]. Responden riset tersebut rata-rata ingin menghabiskan waktu tiga jam lebih banyak per pekan untuk menggunakan aplikasi AR.

Kajian Diperkirakan pula bahwa pada tahun 2025 konsumen Indonesia rata-rata menghabiskan 7,5 – 8 jam per pekan untuk bermain gim berbasis komputasi awan (cloud) dan menggunakan aplikasi AR dan VR. Potensi besar demand AR dan VR di Indonesia sebenarnya sudah dapat dilihat dari penggunaan teknologi tersebut di beberapa bidang, walaupun penggunaannya masih bersifat sektoral dan belum masif.

Penggunaan teknologi ini memang masih didominasi untuk gaming, namun pemanfaatan AR dan VR telah dimanfaatkan juga di berbagai bidang lainnya. Berikut adalah beberapa penggunaan AR dan VR non-gaming yang telah dilakukan di Indonesia[3]:

Bioskop Virtual 

Perusahaan penyedia alat VR, Bioskop VR Indonesia berhasil membuat pengalaman menonton film yang berbeda. Perusahaan ini memanfaatkan VR dengan alat yang dapat menggerakan tubuh untuk membuat bioskop virtual sehingga pengguna dapat merasakan sensasi berada di dalam film berkat kedua teknologi ini. Produk dari Bioskop VR Indonesia ini telah dipasang di berbagai taman wisata yang ada di Indonesia, seperti Taman Ghanjaran yang berada di Mojokerto dan Cicalengka Dreamland di kabupaten Bandung. 

Pemanfaatan VR di Indonesia memang masih didominasi untuk gaming. Namun sejumlah perusahaan dan inisiatif mulai menggunakan VR seperti Bioskop VR di Mojokerto dan Bandung, penggunaan VR untuk training pegawai perusahaan, serta pariwisata virtual.

VR Training dalam Peningkatan Kualitas SDM 

Salah satu perusahaan produksi VR, Smarteye, bekerjasama dengan Pertamina untuk membuat pelatihan menggunakan VR berupa safety control pada user internal dan eksternal. Pelatihan ini dapat memberikan visualisasi dari tampilan kilang dalam bentuk 3D dan foto. Dengan adanya VR Training ini, Pertamina dapat memenuhi kebutuhan standar karyawan di berbagai wilayah. Training menggunakan VR ini juga memungkinkan untuk dilakukan dimanapun dan kapanpun.

Program Pariwisata Virtual 

Visual Anak Negeri, salah satu penyedia jasa VR AR di Indonesia membuat tour wisata secara virtual. Perusahaan ini menciptakan program tour virtual yang berisikan situs-situs wisata di Indonesia bernama Indonesia Virtual Tour. Pengguna akan langsung disuguhkan dengan konten-konten VR dari kawasan pariwisata yang berada di Indonesia. 

Saat ini, memang teknologi VR dan AR sudah mulai diterapkan, walaupun masih dalam tahapan diterapkan secara sektoral dan belum menyeluruh secara simultan. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa teknologi ini masih baru dimanfaatkan dalam sektor hiburan. Ke depannya, VR dan AR di Indonesia harus mampu dimanfaatkan di sektor-sektor produktif dan layanan publik lainnya guna meningkatkan taraf hidup banyak orang. 

Referensi

[1] Hybrid. (2021, November 21). Exclusive Interview : Industri VR di Indonesia diluar Gaming. hybrid.co.id. https://hybrid.co.id/post/industri-vr-di-indonesia-di-luar-gaming 

[2] Katadata. (2022, Oktober 7). Teknologi VR,AR, Ekonomi Hijau Diramal Tren di RI Tahun Depan. katadata.co.id. https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/615ebf4f0033a/teknologi-vr-ar-dan-ekonomi-hijau-diramal-tren-di-ri-tahun-depan 

[3] Smarteye. (2021, April 27). VR AR Indonesia Berpotensi Tingkatkan Ekonomi. smarteye.id. https://www.smarteye.id/blog/vr-ar-indonesia-berpotensi-tingkatkan-ekonomi/ 

AR VRBioskop VirtualPariwisata Virtual

Bagikan artikel ini:

← Kembali ke semua artikel

Artikel Terbaru