Continuous Service Certification sebagai Penjamin Keamanan Cloud
Bagi pengguna cloud, sertifikat keamanan merupakan cara paling mudah sekaligus paling populer untuk mengetahui aman atau tidaknya cloud yang akan digunakan.[6] Sertifikat ini merupakan hasil dari proses sertifikasi yang dilakukan oleh otoritas sertifikasi independen. Melalui proses sertifikasi, otoritas sertifikasi mampu menilai apakah penyedia cloud sudah mematuhi seluruh standar keamanan cloud. Oleh karena itu, pengguna cloud dapat memilih solusi cloud yang paling aman.
Bagaimanapun, dalam sistem sertifikasi cloud konvensional, sertifikasi hanya dilakukan sekali dalam jangka waktu satu tahun. Dampaknya, sertifikasi konvensional ini memiliki kekurangan berupa bugs maupun kerusakan keamanan lainnya baru akan diketahui jauh setelah kerusakan tersebut muncul untuk pertama kalinya. Kerusakan ini kerap kali merupakan dampak dari dinamika perubahan struktur, persebaran, dan konfigurasi infrastruktur penunjang cloud; termasuk dinamika migrasi data dan perangkat lunak yang terjadi antar komputer fisik dalam satu federasi cloud.
Sementara selama periode dari celah tersebut pertama kali muncul hingga sertifikasi dimulai, sangat dimungkinkan sudah banyak data pengguna yang dilanggar.[7] Tidak hanya itu, sertifikasi konvensional juga tidak bisa mencegah perilaku perusahaan yang mengurangi kepatuhannya terhadap standar keamanan cloud begitu mereka sudah mendapatkan sertifikat.[8]
Di titik ini, Continuous Service Certification (CSC) hadir sebagai solusi yang inovatif. CSC merupakan kegiatan sertifikasi keamanan cloud yang dilakukan secara berkala selama cloud masih beroperasi. Berbeda dengan sertifikasi konvensional yang dilaksanakan tahunan, CSC memungkinkan otoritas sertifikasi untuk secara aktif mendeteksi dan menginvestigasi langsung setiap kerusakan keamanan yang muncul.
Data-data yang menunjang proses investigasi ini dikumpulkan secara otomatis oleh mesin untuk kemudian dianalisis oleh otoritas sertifikasi. Tidak hanya kerusakan, mengingat fakta bahwa industri penyediaan cloud merupakan lingkungan yang luar biasa dinamis, CSC juga memungkinkan otoritas sertifikasi untuk segera merespons setiap perubahan atau peristiwa yang terjadi dalam penyediaan cloud. Oleh karena itu, otoritas sertifikasi mampu menyesuaikan laporan keamanan cloud-nya berdasarkan evaluasi yang sedang berlangsung mengenai kerusakan, perubahan, dan kemunculan peristiwa baru dalam cloud.[9]
Melalui pendeteksian awal dan pemeriksaan secara berkala terkait penilaian kepatuhan perusahaan penyedia cloud terhadap standar keamanan, CSC dapat meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sertifikat yang diterbitkan oleh otoritas sertifikasi. Tidak seperti sertifikasi konvensional, CSC menjadikan kondisi terkini cloud sebagai objek penilaian kepatuhan.
Selain itu, CSC juga mampu menginformasikan pengguna cloud mengenai perbaikan infrastruktur (contoh: kualitas pelayanan yang semakin baik) maupun kegagalannya (contoh: kebocoran data). Informasi-informasi ini akan disampaikan secara transparan dan bersifat paling aktual.