Teknologi | Blockchain

Apa itu Blockchain? Penjelasan untuk Anda yang Belum Mengerti

Fathin Difa / Amelinda Pandu 14 Okt 2022. 5 min.

Semasa pandemi, laju akselerasi transformasi digital begitu signifikan. Salah satu dampak akselerasi transformasi digital ini adalah pengetahuan masyarakat mengenai uang digital atau cryptocurrency. Pandemi mendorong masyarakat berbelanja dari rumah saja sehingga persebaran informasi mengenai uang digital atau cryptocurrency menjadi relevan bagi masyarakat. Jika menelusuri informasi mengenai cryptocurrency maka akan ditemukan satu istilah yang kerap muncul dalam pembahasan tersebut, yaitu blockchain. 

Sebenarnya apa itu blockchain dan apa kaitannya dengan uang digital atau cryptocurrency ? 

Penjelasan mengenai blockchain kita awali dengan contoh terdekat kita, yaitu kehidupan di sekitar rumah kita. Pada saat pandemi, bantuan sembako maupun tunai tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Katakanlah dalam contoh ini masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan dapat mendaftarkan diri lewat Ketua RT masing-masing. Tentu, urutan birokrasi dari pemberi bantuan sampai pada Ketua RT melewati proses yang panjang berlapis-lapis.

Saat kita mendapatkan bantuan tersebut, bagaimana kita tahu jumlah nya sesuai dengan yang sebenarnya? Bagaimana jika jumlah bantuannya sudah terpotong? Bagaimana jika ada tetangga kita yang tidak mendapatkan bantuan padahal membutuhkan?

Artinya, masyarakat memiliki peluang tidak mendapatkan bantuan yang semestinya mereka dapatkan. Mengapa semua ini bisa terjadi? Pertama adalah karena banyak nya atau berlapisnya perantara (intermediaries) yang membuat semakin banyak pihak terlibat.

Semakin banyak pihak yang terlibat maka semakin besar juga ruang ‘permainan’ di dalamnya. Kedua, adalah karena kurangnya transparansi (lack of transparency) yang mana kita tidak tahu bagaimana proses di dalamnya. Terakhir, semua data yang ada di dalamnya mudah sekali untuk dimanipulasi (easy to manipulate) sesuai dengan kepentingan pihak-pihak tertentu.

Kemudian apa yang bisa dilakukan masyarakat? Jika masyarakat tidak memiliki pengaruh signifikan dalam pelaksanaan kebijakan, maka jawabannya tidak ada yang bisa dilakukan masyarakat. Sebagai masyarakat, pasti akan berfikir apakah ada cara agar masyarakat tidak perlu melewati birokrasi yang berlapis, tapi langsung peer to peer dengan kata lain dari pemberi bantuan langsung memberikan kepada masyarakat yang membutuhkan?

Apakah bisa semua data tersebut transparan sehingga semua orang saling mengetahui agar tidak ada yang ‘main’ di belakang? Apakah ada cara agar data tersebut tidak bisa sama sekali dirubah sehingga tidak ada yang bisa mengotak-atik data tersebut? Jika ada maka ini menjadi solusi yang luar biasa bagi masyarakat. Kabar gembiranya, teknologi untuk melakukan semua yang dipaparkan di atas sudah ada dan itulah yang dinamakan dengan blockchain.

Pengertian Blockchain

Blockchain merupakan teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data secara digital yang tidak terpusat dan transparan. Arti dalam segi bahasa, ‘block’ memiliki arti kelompok dan ‘chain’ berarti rantai.[1] Penamaan dari blockchain sangat berkaitan dengan penjelasan pengertian dari blockchain.

Contoh, Pak Budi ingin mendapatkan bantuan sembako maka tidak perlu lagi melewati Pak RT, cukup dengan Pak Budi membuat surat yang dikirim ke blockchain yang mana isinya hanya sekumpulan orang lain yang melihat surat dari Pak Budi dan mereka menjadi saksi bahwa Pak Budi telah mengirim surat ke blockchain. Namun, orang-orang di dalam blockchain tidak mengetahui nama Pak Budi karena nama Pak Budi sudah dienkripsi atau diacak.

Jadi walaupun transparan, tetapi privasi Pak Budi tetap terjaga. Kemudian surat tersebut dapat langsung diterima oleh pihak yang dituju tanpa perantara manapun dan data yang sudah masuk ke blockchain tidak akan bisa dirubah. Maka Pak Budi bisa mendapatkan secara langsung bantuan sembako yang dijanjikan tanpa harus melewati banyak lapisan birokrasi.

Blockchain merupakan teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data secara digital yang tidak terpusat dan transparan yang dapat digunakan untuk berkirim pesan pribadi, berjualan hingga mining. Transaksi jual beli dalam sistem blockchain membutuhkan mata uang tersendiri yang disebut sebagai mata uang digital atau Cryptocurrency. Teknologi blockchain juga dapat digunakan dalam bidang keuangan bidang medis, pertanian bahkan pendidikan.

Apa perbedaan Blockchain dengan Crytpocurrency?

Pada penjelasan di atas kita telah mengetahui penjelasan dan bagaimana cara kerja dari blockchain. Pertanyaan berikutnya, bagaimana jika kita bukan hanya ingin berkirim surat, melainkan jika kita ingin menjual barang menggunakan blockchain? Pembeli akan membayar kita menggunakan apa? Apakah rupiah bisa digunakan di dalam blockchain? Mata uang yang berlaku di dalam blockchain adalah mata uang digital yang disebut dengan cryptocurrency.

Jenis-jenis dari cryptocurrency beragam, mulai dari Bitcoin yang paling populer sampai dengan Ethereum dan sebagainya. Selayaknya mata uang yang kita kenal, setiap cryptocurrency memiliki nilai yang berbeda dengan cryptocurrency lainnya. 

Bagaimana cryptomining dapat menghasilkan uang?

Masih ingat dengan Pak Budi yang ingin mengirim surat ke blockchain untuk mendapatkan sembako pada contoh di atas? Di dalam blockchain terdapat sekumpulan orang yang menjadi saksi dan validasi atas surat Pak Budi. Sederhananya, sekumpulan orang-orang tersebut mendapatkan upah karena telah menjadi saksi sehingga itulah yang dinamakan tambang crypto atau Mining Crypto.

Walaupun dalam blockchain yang sesungguhnya, dalam membuka akses sebuah block dalam rantai blockchain harus dapat menyelesaikan sebuah persamaan matematika yang sangat rumit berupa hash yang dihasilkan oleh transaksi crypto.[2] Hash adalah satu set karakter dan angka yang jika berhasil dipecahkan maka dapat dibaca. Kerumitan persamaan matematika yang tinggi ini membuat komputer atau laptop biasa membutuhkan waktu yang sangat lama dalam menyelesaikan satu block. Maka dalam menambang crypto membutuhkan super komputer dengan kemampuan yang tinggi.

Penggunaan teknologi blockchain ini dapat dilakukan di berbagai bidang. Contoh lainnya adalah penggunaan blockchain pada bidang keuangan atau finansial yang mana teknologi ini diibaratkan sebagai buku kas digital yang dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja tanpa harus mendapatkan persetujuan dari pihak manapun, yang pada umumnya bank. Selain itu, bidang medis, pertanian bahkan pendidikan juga bisa memanfaatkan teknologi blockchain.

Referensi

[1] CNBC Indonesia. (2022, Februari 17). Mengenal Apa Itu Blockchain, Teknologi yang Mengubah Dunia. cnbcIndonesia.com. https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20220217153629-72-316221/mengenal-apa-itu-blockchain-teknologi-yang-mengubah-dunia 

[2] Hakim, Ikhsan Abdul. (2021, Desember 18). Apa Itu Crypto Mining? Penjelasan serta Kaitannya dengan Blockchain. kompas.tv. https://www.kompas.tv/article/243047/apa-itu-crypto-mining-penjelasan-serta-kaitannya-dengan-blockchain?page=all 

BlockchainCryptocurrency

Bagikan artikel ini:

← Kembali ke semua artikel

Artikel Terbaru