Teknologi | AR/VR

Penjelasan VR dan AR: Masa Depan Aktivitas Sehari-hari Manusia

Fathin Difa / Amelinda Pandu 30 Sep 2022. 4 min.

Teknologi smartphone saat ini sudah mulai dapat dirasakan secara merata, khususnya di Indonesia. Data dari We Are Social (2022) menunjukkan pada tahun 2021, jumlah pengguna smartphone  di Indonesia sudah 89% dari seluruh penduduk di Indonesia. Peningkatan dari pengguna smartphone sejalan dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia karena pemanfaatan smartphone tidak bisa terlepas dari internet. [1]

Smartphone menjadi teknologi dalam genggaman yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Informasi dari berbagai belahan dunia secara cepat bisa kita dapatkan. Smartphone memungkinkan kita untuk dapat belajar, berbelanja, berkomunikasi dan lainnya hanya dalam satu genggaman saja. Namun, interaksi kita dengan smartphone hanya sebatas di depan layar atau dalam dua dimensi saja.

Terbayang jika nantinya terdapat teknologi yang memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi ataupun berinteraksi dengan orang lain tapi secara tiga dimensi sehingga membuat pengalaman menggunakan internet di dunia maya menjadi lebih menarik dan nyata. Perkembangan teknologi Virtual Reality (VR) ataupun Augmented Reality (AR) memungkinkan kita untuk bisa mendapat pengalaman semacam itu. 

Apa itu VR dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Pengalaman tiga dimensi sebenarnya sudah kita dapat rasakan dalam satu dekade ke belakang, yaitu pada industri film. Pernahkah kita ke bioskop dengan tayangan film tiga dimensi yang mana kita diberikan kacamata untuk menonton? Dengan menggunakan kacamata tersebut, kita bisa melihat gambar bergerak di layar menjadi seolah-olah nyata dan serasa bisa disentuh, namun sebenarnya tidak ada.

Pada VR kita bukan hanya dapat melihat gambar yang seolah nyata dan dapat disentuh, namun bahkan kita bisa berinteraksi dengan gambar-gambar tersebut. Penggunaan VR memungkinkan kita bukan hanya sebagai penonton, tapi benar-benar bisa menjadi pemain di dalamnya. Maka VR dapat didefinisikan sebagai pengalaman menggunakan komputer seperti dalam dunia nyata padahal sebenarnya tidak nyata. 

VR dapat didefinisikan sebagai pengalaman menggunakan komputer seperti dalam dunia nyata padahal sebenarnya tidak nyata, dimana tidak hanya sebagai penonton kita juga dapat berinteraksi dengan objek dalam dunia maya tersebut. Sementara VR merupakan teknologi yang memindahkan unsur-unsur dunia nyata ke dunia maya, AR memungkinkan unsur-unsur dalam dunia maya dijumpai dunia nyata.

Woodford (2021) menjelaskan definisi VR dalam tiga syarat, yang pertama adalah believable (dapat dipercaya) yang membuat ketika kita berada dalam sebuah kota menggunakan VR maka kita percaya benar-benar berada di sana dan ilusi realitas virtual menjadi hilang. [2]

Kedua, interaktif yang artinya saat kita bergerak di dalam VR sesuai dengan dunia di dalam VR yang juga ikut bergerak. Hal ini yang menjadi pembeda utama dari menonton film tiga dimensi dengan VR. Ketiga adalah explorable (dapat dieksploitasi) sehingga dunia VR harus luas dan cukup detail sehingga kita dapat menjelajahi dunia VR. Maka serealistis apapun film tiga dimensi tetap hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja sehingga tidak bisa sepenuhnya dianggap sebagai VR. 

Apa Perbedaan VR dan AR?

Pembahasan mengenai VR kerap kali dipasangkan dengan AR. Namun, sebenarnya kedua teknologi ini memiliki perbedaan yang mencolok. Secara konsep dasar VR adalah memindahkan unsur-unsur dunia nyata ke dalam dunia maya sehingga kita dapat menjelajah dunia maya seolah-olah seperti di dunia nyata. Sedangkan, kebalikannya AR adalah memindahkan unsur-unsur dunia maya ke dalam dunia nyata. Contoh yang sudah bisa kita rasakan adalah filter di Instagram yang memungkinkan kita bisa mendapatkan gambar seolah-olah ada gambar tersebut bergerak di sekitar kita lewat smartphone kita.

Pemanfaatan AR dalam dunia nyata bisa kita gunakan pada saat kita mencari lokasi, maka AR memungkinkan kita mendapatkan petunjuk arah hanya dengan menyalakan kamera dalam melihat jalan. Di saat kita berada di negara yang kita tidak pahami bahasa nya, teknologi AR juga memungkinkan kita menerjemahkan tulisan hanya dengan membuka kamera dan mengarahkan kamera pada tulisan yang ingin kita terjemahkan.

Perkembangan Teknologi VR Terkini

Perkembangan VR saat ini terbagi menjadi dua. Pertama, Immersive VR yang dapat membuat kita seolah benar-benar tenggelam dalam dunia maya. Biasanya membutuhkan kacamata sekaligus headset yang disebut sebagai head-mounted display (HMD) dengan dua layar dan suara stereo, serta menggunakan satu atau lebih sarung tangan sensorik untuk dapat berinteraksi dengan dunia di dalam VR. Dengan immersive VR, penglihatan dan pendengaran kita sepenuhnya akan berada dalam realitas virtual.

Kedua adalah non-immersive VR yang mana jenis VR ini memungkinkan kita untuk tidak sepenuhnya tenggalam dalam dunia virtual sehingga yang dibutuhkan adalah layar yang sangat lebar, headphone, dan joystick sebagai alat pengontrol. Beberapa game simulator mengemudi atau menerbangkan pesawat banyak yang menggunakan teknologi non-immersive VR. 

Masa Depan Teknologi VR dan AR

Saat ini dengan adanya smartphone dan internet memudahkan kita dalam mengakses kebutuhan hidup hanya dalam satu genggaman tangan saja. Dulu, di awal kita memulai hari kerap kali kita membaca koran pagi untuk mencari informasi paling aktual. Sekarang kita biasa memulai hari dengan menjelajahi internet menggunakan smartphone.

Di masa yang akan datang, tidak menutup kemungkinan kita akan beralih dalam memulai hari menggunakan VR untuk melihat aktivitas terbaru di dunia secara real time. Bahkan kita tidak perlu keluar rumah untuk melakukan aktivitas, seperti bekerja, belajar, belanja dan sebagainya. Apalagi dengan nantinya internet dengan kecepatan 5G bisa diakses dan hadirnya  Metaverse membuat pengalaman kita menggunakan VR jadi lebih interaktif dan nyata. 

Selain VR, teknologi AR bahkan sekarang sudah bisa rasakan dalam berbelanja kita bisa melihat kecocokan baju atau sepatu cocok dengan kita hanya menggunakan smartphone. Ke depan sangat mungkin teknologi AR ini bisa dimanfaatkan dalam metode belajar, seperti latihan praktek dalam kedokteran bisa menggunakan AR agar lebih mudah dibayangkan dan dipahami. VR dan AR ini menjadi bukti pada kita bahwa kita sedang berada dalam transisi besar dalam digitalisasi di dunia. Di masa depan VR dan AR memungkinkan menjadi teknologi yang akan kita gunakan sehari-hari sama seperti smartphone saat ini.

Referensi

[1] We Are Social. (2022). Indonesian Digital Report 2021 - Hootsuite We Are Social. andi.link. https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2021/ 

[2] Woodford, Chris. (2021, Desember 20). Artificial intelligence: A Simple IntroductionExplain. explainthatstuff.com. https://www.explainthatstuff.com/artificial-intelligence.html

AR/VR3DTeknologiDigitalisasi

Bagikan artikel ini:

← Kembali ke semua artikel

Artikel Terbaru