Teknologi smartphone saat ini sudah mulai dapat dirasakan secara merata, khususnya di Indonesia. Data dari We Are Social (2022) menunjukkan pada tahun 2021, jumlah pengguna smartphone di Indonesia sudah 89% dari seluruh penduduk di Indonesia. Peningkatan dari pengguna smartphone sejalan dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia karena pemanfaatan smartphone tidak bisa terlepas dari internet. [1]
Smartphone menjadi teknologi dalam genggaman yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Informasi dari berbagai belahan dunia secara cepat bisa kita dapatkan. Smartphone memungkinkan kita untuk dapat belajar, berbelanja, berkomunikasi dan lainnya hanya dalam satu genggaman saja. Namun, interaksi kita dengan smartphone hanya sebatas di depan layar atau dalam dua dimensi saja.
Terbayang jika nantinya terdapat teknologi yang memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi ataupun berinteraksi dengan orang lain tapi secara tiga dimensi sehingga membuat pengalaman menggunakan internet di dunia maya menjadi lebih menarik dan nyata. Perkembangan teknologi Virtual Reality (VR) ataupun Augmented Reality (AR) memungkinkan kita untuk bisa mendapat pengalaman semacam itu.
Apa itu VR dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Pengalaman tiga dimensi sebenarnya sudah kita dapat rasakan dalam satu dekade ke belakang, yaitu pada industri film. Pernahkah kita ke bioskop dengan tayangan film tiga dimensi yang mana kita diberikan kacamata untuk menonton? Dengan menggunakan kacamata tersebut, kita bisa melihat gambar bergerak di layar menjadi seolah-olah nyata dan serasa bisa disentuh, namun sebenarnya tidak ada.
Pada VR kita bukan hanya dapat melihat gambar yang seolah nyata dan dapat disentuh, namun bahkan kita bisa berinteraksi dengan gambar-gambar tersebut. Penggunaan VR memungkinkan kita bukan hanya sebagai penonton, tapi benar-benar bisa menjadi pemain di dalamnya. Maka VR dapat didefinisikan sebagai pengalaman menggunakan komputer seperti dalam dunia nyata padahal sebenarnya tidak nyata.