Perkembangan teknologi pendidikan atau education technology (edtech) telah menjadi kesadaran publik selama beberapa tahun terakhir ketika pandemi Covid-19 mengharuskan kita untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Kondisi ini memaksa siswa, guru, dan sekolah untuk mencicipi cita rasa dari pendidikan berbasis teknologi digital. Namun saat pembelajaran bergerak cepat secara digital, masalah utama muncul di setiap tingkat pendidikan, yaitu bagaimana konten pembelajaran dapat diakses oleh seluruh pihak ditengah terbatasnya akses dan perangkat internet. Hadirnya berbagai platform edtech yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengakses konten pembelajaran digital yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun menjadi salah satu solusi untuk mengatasi problem tersebut.
Platform edtech juga membantu para guru dan orang tua murid juga ikut terbantu dengan adanya edtech, terutama untuk memantau perkembangan akademik anak.[1] Dengan demikian, berkembangnya edtech di tengah pandemi Covid-19 setidaknya memberikan manfaat untuk meningkatkan kesadaran terkait pentingnya aksesibilitas pendidikan yang inklusif serta memperkuat kolaborasi proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.
Edtech sebagai Katalis Digitalisasi Pendidikan
Perkembangan edtech merupakan pertanda bahwa digitalisasi pendidikan adalah sebuah konsekuensi logis dari perubahan zaman. Sekarang ini, transformasi digital dalam pendidikan lebih berfokus pada tiga hal, yaitu: Pertama, aksesibilitas yang memudahkan siswa dalam mengakses sumber belajar, termasuk memberikan fasilitas pendukung bagi siswa penyandang disabilitas yang selama ini mengalami hambatan dalam mengikuti proses belajar-mengajar. Kedua, hadirnya pembelajaran interaktif berkat teknologi dan ketersediaan berbagai macam aplikasi/platform yang bisa diakses kapanpun atau dimanapun.
Ketiga, hadirnya pembelajaran adaptif berkat teknologi digital baru, seperti artificial intelligence, VR, AR, maupun machine learning sehingga memungkinkan metode dan konten pendidikan diselaraskan dengan keinginan/ketertarikan siswa.[2] Ketiga hal ini diharapkan menjadi katalis bagi stakeholder terkait untuk mempercepat integrasi solusi digital baru di dunia pendidikan. Pendidik dan pembuat kebijakan harus ikut memahami bagaimana edtech dapat bermanfaat di ruang kelas maupun di luar kelas.