Pemerintahan | Kepentingan Publik

Peran Edtech dalam Menciptakan Aksesibilitas Pendidikan

Nabil Fiady / Amelinda Pandu 11 Okt 2022. 4 min.

Perkembangan teknologi pendidikan atau education technology (edtech) telah menjadi kesadaran publik selama beberapa tahun terakhir ketika pandemi Covid-19 mengharuskan kita untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Kondisi ini memaksa siswa, guru, dan sekolah untuk mencicipi cita rasa dari pendidikan berbasis teknologi digital. Namun saat pembelajaran bergerak cepat secara digital, masalah utama muncul di setiap tingkat pendidikan, yaitu bagaimana konten pembelajaran dapat diakses oleh seluruh pihak ditengah terbatasnya akses dan perangkat internet. Hadirnya berbagai platform edtech yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengakses konten pembelajaran digital yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun menjadi salah satu solusi untuk mengatasi problem tersebut.

Platform edtech juga membantu para guru dan orang tua murid juga ikut terbantu dengan adanya edtech, terutama untuk memantau perkembangan akademik anak.[1] Dengan demikian, berkembangnya edtech di tengah pandemi Covid-19 setidaknya memberikan manfaat untuk meningkatkan kesadaran terkait pentingnya aksesibilitas pendidikan yang inklusif serta memperkuat kolaborasi proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. 

Edtech sebagai Katalis Digitalisasi Pendidikan

Perkembangan edtech merupakan pertanda bahwa digitalisasi pendidikan adalah sebuah konsekuensi logis dari perubahan zaman. Sekarang ini, transformasi digital dalam pendidikan lebih berfokus pada tiga hal, yaitu: Pertama, aksesibilitas yang memudahkan siswa dalam mengakses sumber belajar, termasuk memberikan fasilitas pendukung bagi siswa penyandang disabilitas yang selama ini mengalami hambatan dalam mengikuti proses belajar-mengajar. Kedua, hadirnya pembelajaran interaktif berkat teknologi dan ketersediaan berbagai macam aplikasi/platform yang bisa diakses kapanpun atau dimanapun.

Ketiga, hadirnya pembelajaran adaptif berkat teknologi digital baru, seperti artificial intelligence, VR,  AR, maupun machine learning sehingga memungkinkan metode dan konten pendidikan diselaraskan dengan keinginan/ketertarikan siswa.[2] Ketiga hal ini diharapkan menjadi katalis bagi stakeholder terkait untuk mempercepat integrasi solusi digital baru di dunia pendidikan. Pendidik dan pembuat kebijakan harus ikut memahami bagaimana edtech dapat bermanfaat di ruang kelas maupun di luar kelas.

Transformasi digital dalam pendidikan berfokus pada tiga hal yaitu aksesibilitas yang memudahkan siswa dalam mengakses sumber belajar; hadirnya pembelajaran interaktif berkat teknologi dan ketersediaan berbagai macam aplikasi/platform; serta hadirnya pembelajaran adaptif berkat teknologi digital baru.

Di era pasca pandemi Covid-19, dunia pendidikan akan memadukan unsur-unsur pengalaman fisik dan digital.[3] Dalam hal ini, menerapkan fungsi yang tepat dalam alat pembelajaran digital maupun sistem manajemen pembelajaran merupakan suatu peluang besar untuk memberikan pengalaman belajar yang inklusif bagi seluruh pihak. Di sisi lain, untuk memastikan berjalannya edtech yang serba fleksibel ini tidaklah mudah. Pemerintah maupun lembaga pendidikan perlu memilih teknologi yang tepat agar bisa diintegrasikan dengan efektif sehingga terdapat transisi digital yang mulus tanpa gangguan.

Transformasi digital dalam pendidikan juga membutuhkan pemberdayaan guru atau tenaga pendidikan sehingga mereka dapat menguasai perangkat atau sistem yang dibutuhkan peserta didik. Oleh karenanya, keberhasilan digitalisasi pendidikan sangat bergantung pada kesiapan dari berbagai aspek, baik regulator, lembaga, maupun sumber daya manusia sehingga inovasi dan investasi yang dijalankan edtech dapat menumbuhkan kesadaran publik akan pentingnya aksesibilitas pendidikan.

Pada praktiknya, terdapat beberapa strategi agar edtech dapat membuat pembelajaran digital lebih mudah diakses dan digunakan, seperti: Pertama, sistem manajemen pembelajaran dirancang untuk memiliki aksesibilitas bagi penyandang disabilitas sehingga lebih bersifat inklusif. Kedua, platform menyediakan mode offline untuk mempermudah siswa maupun guru dalam mengakses materi pembelajaran saat koneksi internetnya terbatas.

Ketiga, aplikasi atau platform edtech dikembangkan berdasarkan pengalaman pengguna sehingga bersifat adaptif dan tepat sasaran. Keempat, memudahkan akses pengguna dengan memodifikasi unsur modifikasi visual, audio, serta UI/UX design agar lebih nyaman digunakan.[4] Jika keempat hal tersebut berhasil dijalankan maka prioritas edtech untuk memperluas akses dan inklusivitas pendidikan bagi semua pihak dapat tercapai. Oleh karena itu, dengan selalu mengidentifikasi dan mengadopsi praktik terbaik dalam penggunaan teknologi digital, edtech akan selalu hadir dalam melayani lanskap pendidikan yang terus berkembang.

Referensi

[1] Marchant, N. (2021, January 19). 3 technologies that are making education more accessible. weforum.org. https://www.weforum.org/agenda/2021/01/education-technology-accessibility-learning/

[2] Surya, I. (2022, February 26). Manfaat dan Tantangan Transformasi Digital Sektor Pendidikan. digitalbisa.id. https://digitalbisa.id/artikel/manfaat-dan-tantangan-transformasi-digital-sektor-pendidikan-VyuWc 

[3] Breaux, P. (2021, July 7). How COVID-19 Impacted Digital Accessibility and Access in Education. acquia.com. https://www.acquia.com/blog/how-covid-19-impacted-digital-accessibility-and-access-education 

[4] Instructure. (2020). 3 Ways EdTech Can Make Learning More Accessible. instructure.com. https://www.instructure.com/canvas/resources/all/3-ways-edtech-can-make-learning-more-accessible 

EdTechTeknologi PendidikanDigitalisasi Pendidikan

Bagikan artikel ini:

← Kembali ke semua artikel

Artikel Terbaru