Membuat keputusan adalah salah satu keniscayaan harian bagi manusia, termasuk dalam aktivitas digital. Di dunia digital, pembuatan keputusan bisa meliputi hal-hal seperti produk apa yang akan dibeli di tokopedia, lagu apa saja di Spotify yang akan diputar selama perjalanan ke kantor, maupun video Youtube apa yang akan dimainkan untuk mengisi waktu luang.
Ketiga aplikasi digital tersebut menawarkan begitu banyak pilihan sehingga terjadi kelebihan informasi dan berujung kepada decision fatigue bagi penggunanya. Decision Fatigue adalah suatu kondisi ketika keputusan yang dibuat manusia semakin tidak optimal dan ceroboh seiring dengan semakin banyaknya pilihan yang sudah dilakukan.[1] Kondisi ini sepertinya disadari oleh para penyedia aplikasi sehingga sekarang mereka menambahkan fitur rekomendasi di dalam produknya.
Ketika pengguna selesai memutar sebuah video, youtube kemudian menampilkan video-video lain yang masih berkaitan dengan video yang baru dia putar. Spotify juga melakukan hal yang sama dan bahkan membuatkan playlist untuk penggunanya. Tokopedia menyarankan produk-produk yang dibutuhkan penggunanya yang bahkan penggunanya tidak menyadari hal tersebut sebelumnya. Pada titik ini, ribuan keputusan mengenai video, lagu, dan belanjaan, berkurang menjadi cukup satu keputusan saja: apakah pengguna akan mengikuti rekomendasi dari aplikasi atau tidak.
Machine Learning dan Recommender System : Teknologi Pemberi Rekomendasi Produk Yang Memudahkan Memilih Diantara Banyaknya Pilihan
Fitur-fitur rekomendasi tersebut merupakan hasil kerja dari Recommender System (RS) yang ada di aplikasi-aplikasi penyedianya. Dengan dibantu teknologi seperti machine learning, RS berfungsi untuk menyaring jutaan data yang diterima aplikasi menjadi sebuah sebuah daftar rekomendasi yang sesuai dengan selera pengguna.[2] Berdasarkan cara kerjanya, RS dapat dibagi dua: content-based recommender dan collaborative recommender.
Melalui content-based recommender, RS akan merekomendasikan produk yang deskripsinya sama dengan, misalnya, produk yang pernah disukai atau digunakan oleh pengguna bersangkutan. Sementara itu, collaborative recommender akan menawarkan produk yang disukai dan pernah digunakan oleh pengguna lain yang seleranya sama dengan pengguna bersangkutan.[3]