Permintaan robot di Vietnam diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang stabil pada periode 2022-2026. Sebelum itu, Vietnam pada tahun 2019 memang berada di posisi kedua terbanyak di ASEAN dalam penggunaan robot di industri, yaitu 3.000 unit per tahun, hanya di bawah satu peringkat dari Thailand dengan 4000 unit per tahun. [1] Sedangkan, Vietnam menjadi negara tertinggi dalam optimisme implementasi industri 4.0 di ASEAN, yaitu sebesar 79%. Mengapa transformasi digital di Vietnam bisa berkembang begitu masif, khususnya penerapan robot di bidang industri?
Bagaimana Peningkatan Robot di Vietnam?
Pertumbuhan kebutuhan robotik di Vietnam pada periode 2022-2026 didorong oleh meningkatnya kebutuhan untuk mengadopsi proses kerja secara otomatis dalam mengurangi kesalahan manusia. Penggunaan teknologi canggih yang terdiri dari artificial intelligence (AI), teknologi 5G, dan internet merupakan hal-hal yang akan mempengaruhi pertumbuhan industri robotika secara signifikan. [2]
Industri manufaktur dianggap sebagai salah satu industri penghasil pendapatan terkemuka di negara ini. Ketatnya persaingan antar pemain pasar utama membuat para pemain mengadopsi teknologi dan peralatan canggih untuk mendongkrak volume produksi.
Hal tersebut membuat industri perlu memasukkan robot industri untuk memperlancar proses manufaktur di industri. Pergeseran preferensi industri untuk adopsi teknologi otomasi untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya operasional karena mengurangi kebutuhan sumber daya manusia diperkirakan akan mendorong pasar Robotika Vietnam dalam rentang 2022-2026. Selain itu, tingginya permintaan Collaborative Robot atau Cobot dari perusahaan kecil dan menengah serta perusahaan besar berkontribusi pada pertumbuhan pasar yang tinggi.
Pada smart factory atau pabrik pintar, mereka menggunakan artificial intelligence (AI), metrologi, pencetakan 3D, dan robotika, serta internet of things (IoT) untuk mengoptimalkan sistem produksi otomatis. Manajemen rantai pasokan yang cerdas juga dilakukan secara efisien di smart factory untuk membantu memaksimalkan keuntungan yang dihasilkan oleh industri manufaktur.
Pabrik pintar juga mendukung pengurangan total biaya kepemilikan karena mempekerjakan lebih sedikit sumber daya manusia untuk tujuan produksi. Zona industri yang berkembang dan tingkat hunian untuk mempersiapkan infrastruktur negara untuk transformasi digital yang diperlukan.