Pemerintahan | Inisiatif dan Pembangunan

Upaya Membangun Pola Pikir Digital bagi ASN di Institusi Pemerintahan

Nabil Fiady / Amelinda Pandu 17 Agu 2022. 3 min.

Di tengah perkembangan digitalisasi yang begitu cepat dan dinamis, kunci keberhasilan transformasi digital bukan hanya terletak pada teknologi, anggaran, atau kebijakan pemerintah saja, melainkan juga berkelindan dengan digital mindset atau pola pikir digital.  Dalam hal ini, pola pikir digital merupakan seperangkat sikap atau perilaku yang melihat suatu kemungkinan baru dari sebuah teknologi sehingga diharapkan membuat individu lebih inovatif dalam menyusun dan menyalurkan pemikiran, perasaan, maupun tindakan dalam konteks sosial serta instrumental. Dengan kata lain, bagian penting dari transformasi digital adalah memiliki pola pikir yang mampu memasukkan teknologi sebagai solusi dalam kehidupan sehari-hari dan bisa mengekstraksi nilai-nilai tersebut.[1]

Dalam perkembangannya, ketika seorang individu dibekali dengan pola pikir digital maka mereka lebih kritis dan analitis dalam mengaplikasikan teknologi. Terdapat empat komponen penting agar seorang individu mampu menerapkan pola pikir digital dalam kesehariannya, yaitu: memiliki keberanian untuk bertindak dan mengambil resiko, memiliki pola pikir yang berkembang dan selalu ingin belajar, memiliki keinginan untuk berinovasi, serta memiliki kemampuan untuk menghubungkan sesuatu menjadi hasil yang lebih bermanfaat.[2]

Keempat komponen tersebut menjadi suatu pertanda bahwa para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia memerlukan pola pikir digital agar sistem pemerintahan bisa bertahan di tengah era disrupsi teknologi. Di sisi lain guna menerjemahkan kompetisi pasar global di masa pandemi, diperlukan pola pikir digital yang bisa dimanfaatkan sebagai katalis untuk memberikan pertumbuhan dan peluang yang lebih besar bagi pelaksanaan pelayanan publik di institusi pemerintahan.

Pada titik ini, pola pikir digital harus ditanamkan kepada ASN di seluruh jajaran pemerintahan, khususnya bagi para pemangku kepentingan dengan posisi dan peran yang strategis. Hal tersebut akan membantu para pengambil keputusan untuk lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan mampu membuat solusi teknologi dari akselerasi transformasi digital.

Bahkan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun menekankan bahwa transformasi digital dalam institusi pemerintahan perlu diikuti dengan perubahan pola pikir. Artinya, transformasi digital bukan hanya tentang mencari teknologi tercanggih, melainkan juga bagaimana menumbuhkan pola pikir untuk terus mencari cara terbaik dalam melakukan sesuatu dengan bantuan teknologi digital, khususnya guna menciptakan pelayanan publik yang semakin efektif dan efisien.[3]

Terdapat empat komponen penting agar seorang individu mampu menerapkan pola pikir digital dalam kesehariannya, yaitu: memiliki keberanian untuk bertindak dan mengambil resiko, memiliki pola pikir yang berkembang dan selalu ingin belajar, memiliki keinginan untuk berinovasi, serta memiliki kemampuan untuk menghubungkan sesuatu menjadi hasil yang lebih bermanfaat.

Strategi Menumbuhkan Pola Pikir Digital di Institusi Pemerintahan

Seperti yang telah kita ketahui, manusia sebagai aktor utama transformasi digital harus memiliki pola pikir digital yang dikembangkan seiring dengan kompetensi individunya. Saat ini, meningkatkan pola pikir digital bagi ASN di institusi pemerintahan dinilai memiliki tingkat urgensi yang tinggi.

Adapun upaya dalam menumbuhkan pola pikir digital bagi para ASN dapat mengikuti enam karakteristik berikut ini, yakni: Pertama, memiliki abundance mindset agar mampu menuangkan ide-ide baru untuk pemanfaatan digitalisasi sistem pemerintahan atau pelayanan publik. Kedua, memiliki growth mindset untuk berani mencoba inovasi baru dan mempunyai keinginan untuk berkembang.

Ketiga, memiliki explorer mind atau berani belajar hal baru di luar zona nyaman. Keempat, memiliki collaborative approach agar bisa memaksimalkan manfaat teknologi digital yang bersinergi dengan pihak lain. Kelima, memiliki sifat embracing diversity yaitu terbuka terhadap berbagai perspektif dan perbedaan. Keenam, memiliki kemampuan agile approach sehingga mampu mengembangkan teknologi digital secara eksponensial, cepat, dan adaptif.[4]

Selain pengembangan pola pikir digital bagi para ASN secara individu, diperlukan pula pembangunan kultur digital di lingkungan institusi pemerintahan. Hal ini menjadi penting karena salah satu elemen fundamental dalam transformasi digital adalah membangun kultur yang mendukung terjadinya digitalisasi pada berbagai aktivitas pemerintahan.

Namun perlu diingat bahwa membangun kultur digital bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Seluruh institusi pemerintahan harus memiliki komitmen dan konsistensi untuk melestarikan kultur digital sebagai suatu proses di era disrupsi. Berbagai komponen teknologi baru di era industri 4.0 harus diintroduksi secara proporsional, kontekstual, dan eksponensial dalam institusi pemerintahan guna mewujudkan pelayan publik yang optimal.[5]

Oleh karena itu, diperlukan institusional awareness untuk menggeser pola pikir konvensional dan juga kemauan untuk beradaptasi maupun mengeksplorasi/mengadopsi pengalaman institusi lain yang telah berhasil mengarungi dunia digital yang dinamis. Tidak hanya itu, diperlukan pula regulasi dan kepemimpinan atau political will yang kuat agar kultur digital akan terlaksana secara optimal.

Referensi

[1]  Kamath, S. (2019, January 23). What is a digital mindset and why is it important? knolskape.com. https://knolskape.com/blog/what-is-a-digital-mindset-and-why-is-it-important/ 

[2]  Fatiha, N. S. (2022, August 18). Digital Mindset : Menciptakan SDM yang Unggul Teknologi di Era Society 5.0. digitalbisa.id. https://digitalbisa.id/artikel/digital-mindset-menciptakan-sdm-yang-unggul-teknologi-di-era-society-50-8920E 

[3] Mufarida, B. (2022, June 30). Wapres: Membeli Teknologi Saja Tidak Cukup, Masyarakat Harus Punya Digital Mindset. okezone.com. https://nasional.okezone.com/read/2022/06/30/337/2621154/wapres-membeli-teknologi-saja-tidak-cukup-masyarakat-harus-punya-digital-mindset?page=1 

[4] Kompas Klasika. (2020, September 26). Gagas Transformasi dan Peluang Inovasi Bisnis melalui Pola Pikir Digital. kompas.id. https://klasika.kompas.id/baca/gagas-transformasi-dan-peluang-inovasi-bisnis-melalui-pola-pikir-digital/ 

[5] Saptadi, S. (2022, May 10). Mengintroduksi Digital Mindset. tribunnews.com. https://makassar.tribunnews.com/2022/05/10/mengintroduksi-digital-mindset?page=all 

ASNTransformasi DigitalPola Pikir DigitalInstitusi Pemerintahan

Bagikan artikel ini:

← Kembali ke semua artikel

Artikel Terbaru