Saat ini Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk terus berinovasi dalam percepatan transformasi digital. Beberapa kebijakan dan program telah direalisasikan di berbagai sektor strategis, seperti pemerintahan, sosial, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Akan tetapi, melakukan inovasi dan mengikuti perkembangan yang ada memang tidak selalu mudah. Setidaknya terdapat empat kekurangan dan tantangan yang dihadapi, yaitu sebagai berikut:
1. Visi dan Peta Jalan Kurang Terpublikasi
Saat ini pemerintah telah merancang Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 namun belum sepenuhnya terpublikasi di ruang publik. Akibatnya Indonesia belum memiliki narasi nasional yang koheren dan inisiatif digital pemerintah masih terbagi di sejumlah peta jalan nasional yang berbeda tanpa fokus keseluruhan yang jelas.
Pasalnya gambaran mengenai visi agenda transformasi digital penting untuk diketahui dan dipahami oleh setiap elemen pemerintah maupun masyarakat agar mendapat kepercayaan dan dukungan penuh dari seluruh pihak. Oleh sebab itu pemerintah perlu mengartikulasikan narasi nasional dan mengembangkan peta jalan yang komprehensif-holistik.
2. SDM dan Literasi Digital Tergolong Rendah
Pengetahuan terkait teknologi digital, kemampuan operasionalisasi perangkat, hingga pemahaman dalam memanfaatkan digitalisasi menjadi basis pengembangan SDM bertalenta digital. Dalam laporan EV-DCI 2022, skor daya saing digital Indonesia meningkat di tahun 2022.[1] Namun pilar indikator SDM masih memiliki kekurangan yang perlu ditingkatkan agar kompetensinya cukup mumpuni untuk bertindak sebagai player, user, dan orkestrator transformasi digital.
Pada titik ini pemerintah perlu menguatkan program literasi digital yang berperan penting guna membentuk pengetahuan dan kesadaran memanfaatkan teknologi digital, seperti kemampuan inovasi, kesadaran mengenai hoaks, keamanan data pribadi, ataupun ancaman serangan siber.