Ekonomi | Investasi dan Keuangan

QRIS Cross Border Permudah Transaksi Lintas Negara

Nida / Nida 19 Jun 2022. 4 min.

Indonesia memiliki inisiatif untuk memperluas layanan Quick Response Code Indonesian Strandard (QRIS) yang menghubungkan pembayaran antar negara (cross border QR) melalui interkoneksi kode QR nasional dengan negara tetangga. Hal ini juga menandai pencapaian tonggak penting dalam inisiatif Konektivitas Pembayaran ASEAN, yang bertujuan untuk mempromosikan integrasi keuangan di kawasan ASEAN.

QR cross border berperan penting dalam meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, serta menjaga stabilitas makroekonomi dengan memperluas penggunaan penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS). Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand (BOT) telah melakukan uji coba QR cross border yang memungkinkan konsumen dan pedagang di negara tersebut dapat melakukan dan menerima pembayaran barang dan jasa melalui QR Code secara instan.[1]

Transformasi digital juga menjadi salah satu topik pembahasan utama di pertemuan Presidensi G20 2022 dengan tema Recover Together, Recover Stronger. Diharapkan tercipta kesetaraan dalam sistem pembayaran digital antarnegara dan bisa memulihkan ekonomi global yang sempat terpapar pandemi.

Kajian The Next Cashless Society berfokus pada penelitian tentang kebiasaan masyarakat, milenial dan non-milenial dalam menggunakan pembayaran nontunai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 21% konsumen hanya menggunakan satu dompet digital, sedangkan 28% menggunakan dua dompet digital, dan 47% menggunakan tiga atau lebih dompet digital, dompet digital yang paling banyak digunakan adalah OVO dan Gopay.

Selain itu, ditemukan pula kebiasaan responden dalam menggunakan kartu non tunai, e-Money dan Flazz menjadi kartu yang paling sering digunakan untuk bertransaksi, 47% memiliki satu kartu, 30% memiliki dua kartu, dan 23% memiliki tiga kartu non tunai atau lebih.[2]

Manfaat QRIS bagi merchant adalah penjualan berpotensi meningkat, lebih praktis menggunakan satu QRIS, mengurangi biaya pengelolaan kas, terhindar dari uang palsu, tidak perlu menyediakan uang kembalian.

Penggunaan QRIS di luar negeri akan menguntungkan pengguna, karena menjadi lebih murah. Pasalnya, pengguna QRIS tidak perlu melakukan penukaran uang tunai di fasilitas money changer atau menggunakan kartu debit/kredit. Apalagi, money changer biasanya menerapkan tingkat komisi yang berbeda-beda dalam penukaran uang, sehingga biaya tambahan atau kurs lebih mahal. Sedangkan, QRIS cross border memungkinkan penggunanya membayar apapun tanpa biaya tambahan.

Selain bekerja sama dengan Malaysia dan Thailand, QRIS juga akan diperluas untuk digunakan di luar negara Asean, salah satu yang dipersiapkan adalah Arab Saudi. Mengingat penduduk Indonesia setiap tahunnya banyak yang melakukan ibadah baik haji maupun umroh ke Arab Saudi, sehingga apabila proses kerja sama berhasil, tentunya akan menguntungkan bagi pengguna QRIS.

Manfaat QRIS bagi merchant adalah penjualan berpotensi meningkat, lebih praktis menggunakan satu QRIS, mengurangi biaya pengelolaan kas, terhindar dari uang palsu, tidak perlu menyediakan uang kembalian. Lalu, transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat, terpisahnya uang usaha dan personal.

Bagi pengguna, manfaatnya adalah cepat dan kekinian, tidak perlu repot membawa uang tunai, tidak pusing memikirkan QR siapa yang terpasang karena menjadi satu QRIS. Kemudian, terlindungi karena semua PJSP sudah dipastikan memiliki izin dan diawasi oleh BI.[3]

Perluasan QRIS dilakukan untuk inklusi ekonomi dan pemulihan ekonomi nasional, tercatat transaksi QRIS per April 2022 mencapai Rp 7,5 triliun meningkat 375% dibandingkan posisi April 2021. Sedangkan, jumlah transaksi QRIS per April 2022 sebanyak 68,2 juta transaksi, tumbuh 218% secara tahunan (year on year/yoy).

Jumlah merchant yang telah mengimplementasikan QRIS sebanyak 18,5 juta, dengan merchant UMKM mencapai 90,2%. Sementara itu, masyarakat yang menggunakan QRIS sebanyak 17,86 juta, akhir tahun ini ditargetkan total pengguna QRIS mencapai 26 juta pengguna.

Referensi

[1] Bank Negara Malaysia (2022), Launch of the Cross-Border QR Payment Linkage between Malaysia and Indonesia, diakses 27 Juni 2022 dari https://www.bnm.gov.my/-/duitnow-qris-link-my-id

[2] IPSOS (2020) Indonesia The Next Cashless Society, diakses 27 Juni 2022, dari https://www.ipsos.com/sites/default/files/ct/news/documents/2020-01/ims-2020-summary-v1.pdf

[3] Bank Indonesia (2021)QR Code Indonesian Standard (QRIS), diakses 27 Juni 2022 dari https://www.bi.go.id/QRIS/default.aspx

qriscross border paymentQR codeBank Indonesiatransaksi non-tunai

Bagikan artikel ini:

← Kembali ke semua artikel

Artikel Terbaru